Rabu, 02 April 2025
Beranda / /

  • Bea Cukai Banda Aceh Edukasi Pekerja Migran Indonesia Asal Aceh
    Aceh | 11 hari lalu
    Bea Cukai Banda Aceh Edukasi Pekerja Migran Indonesia Asal Aceh

    DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) C Banda Aceh berkolaborasi bersama-sama dengan BP3MI dan BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh menyelenggarakan acara webinar yang bertajuk “Mudik Nyaman, Balik Aman” yang khusus diperuntukkan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Aceh yang sedang berada atau bekerja di luar negeri. 

  • Indonesia Targetkan 250 Ribu Pekerja Migran ke Jepang dalam Lima Tahun
    Ekonomi | 6 bulan lalu
    Indonesia Targetkan 250 Ribu Pekerja Migran ke Jepang dalam Lima Tahun

    DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyoroti pencapaian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Jepang melalui Program Specified Skilled Worker (SSW). Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tergabung dalam program itu meningkat dua kali lipat hingga akhir tahun 2023, melampaui target awal penempatan.

  • Perluas Pasar Kerja di Makau, Kemnaker Gelar Indonesia Business Matching
    Nasional | 10 bulan lalu
    Perluas Pasar Kerja di Makau, Kemnaker Gelar Indonesia Business Matching

    DIALEKSIS.COM | Makau - Sebagai upaya perluasan pasar kerja di Makau, Kemnaker menggelar Indonesia Business Matching yang mempertemukan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dengan perusahaan-perusahaan di Hongkong dan Makau sebagai pengguna langsung atau end-user pekerja migran Indonesia dan agensi.

  • Kepala BNPT Infokan Pekerja Migran Indonesia Berpotensi Terpapar Radikalisme
    Nasional | 2 tahun lalu
    Kepala BNPT Infokan Pekerja Migran Indonesia Berpotensi Terpapar Radikalisme

    DIALEKSIS.COM | Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar mengatakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di negara maju rawan terpapar paham radikal. 

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 18 Februari 2023, Boy mengatakan kerawanan itu karena banyak narasi radikal tersebar melalui media sosial dan di negara maju memiliki kemudahan akses internet. Sehingga, para PMI dinilai mudah mengakses konten-konten bermuatan radikal itu.